Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Bacaan, Hukum, Dan Manfaat Istighfar Lengkap

Pada dasarnya setiap manusia di dunia ini pasti pernah melakukan kesalahan baik kesalahan kecil maupun besar yang mengakibatkan iya mendapatkan dosa. Baik perbuatan tersebut dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja. Yang jelas setiap orang itu harus senantiasa memohon ampunan terhadap Allah atas segala kesalahan kesalahan yang telah ia perbuat, dan juga agar mendekatkan diri kepada Allah. Hanya saja Allah akan memberikan ampunan kepada hambaNya jika hambanya benar-benar mengakui kesalahan dan berjanji tidak akan mengulangi kembali.  

Dalam hal ini beristigfar adalah kunci dari permohonan ampun atas setiap kekhilafan yang telah diperbuat. Memang betul nyatanya bahwa Istighfar terasa seperti ucapan yang ringan, pendek dan mudah diucapkan. Namun, tahukah Anda bahwa pengertian istigfar dalam islam mengandung kedalaman arti atau makna yang begitu besar. Oleh karena itu berikut ini adalah pengertian dan juga bacaan-bacaan serta keutamaan dari Istighfar.

Pengertian Istighfar

Istighfar berarti memohon ampunan. Seseorang yang beristighfar, tentunya mengharapkan agar Allah SWT mengampuni dosa-dosanya. Dan ketika beristighfar tentunya tidak hanya berkisar pada ucapan di lisan saja. lebih dari itu, istigfar adalah suatu penyesalan atas kesalahan di masa lalu, dan tekad kuat dilandasi tawakkal kepada Allah untuk menjadi lebih baik di masa mendatang dengan kesungguhan hati kemudian dapat merealisasikan taqwa yang sebenarnya. Karena itulah istigfar senantiasa memberikan keajaiban dalam kehidupan bagi siapapun yang mengamalkannya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا كَا نَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَ نْتَ فِيْهِمْ ۗ وَمَا كَا نَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

wa maa kaanallohu liyu'azzibahum wa angta fiihim, wa maa kaanallohu mu'azzibahum wa hum yastaghfiruun

Artinya: "Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 33)

Makna dari ayat tersebut bahwasanya dianjurkan untuk memohon ampunan terhadap Allah dengan senantiasa selalu beristighfar. Memang bacaan istighfar hanya berupa kalimat pendek. Namun, bacaan istighfar memiliki makna yang lebih dari sekedar memohon ampun kepada Allah SWT. Istighfar memiliki keutamaan yang jauh lebih luas. Dan Janganlah kalian mengucapkan istighfar hanya dalam keadaan tertentu. Namun, bacalah istighfar setiap waktu untuk tetap mendekatkan diri ini kepada Allah SWT.

Bacaan Istighfar

Berikut adalah 7 macam bacaan istighfar dalam bahasa Arab, latin, dan artinya yang dilansir portaljember.pikiran-rakyat.com dari laman Al-Fikry yaitu:

  • Istighfar pendek

Bacaan Istighfar pendek biasanya digunakan Nabi SAW seusai melaksanakan shalat.

أستغفر الله

Astaghfirullah

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah.”

  • Rasulullah senantiasa membaca setelah pembebasan Mekkah (Fathu Makkah)

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Subhanallahi wabihamdih, astaghfirullaha wa atuubu ilaih

Artinya: “Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.”

  • Istighfar penghapus dosa besar

Apabila kita pernah melaksanakan ke sebuah kesalahan yang akibat kan kita mendapatkan dosa besar, dengankalian membaca istighfar ini semoga dapat diampuni oleh Allah SWT dan juga harus bertobat secara tulus dengan tekad yang kuat untuk tidak pernah mengulang lagi perbuatan dosa tersebut.

أستغفر الله الذي لا إله إلا هو الحي القيوم و أتوب إليه

Astaghfirullah, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih.

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya.”

  • Istighfar dalam majelis

Nabi SAW sebelum meninggalkan tempat duduk beliau selalu membaca istighfar berikut sebanyak 100 kali.

رب اغفر لي و تب علي إنك أنت التوب الرحيم

Rabbighfirli wa tub ‘alaiya, innaka antat tawwabur rahiim 

Artinya: “Wahai Pemeliharaku, ampunilah aku dan berilah taubat kepadaku. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

  • Istighfar ketika ibadah shalat sebelum salam

Bacaan istighfar pada saat tahiyat akhir dalam ibadah shalat sebagai berikut.

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ

Allahumma inni dhalamtu nafsi dhulman katsira, wala yaghfirudz dzunuba illa anta, faghfirlii maghfiratan min indik, warhamnii innaka antal ghafurur rahiim.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku telah dhalim kepada diriku dengan kedhaliman yang banyak dan tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

  • Istighfar Nabi Adam 

Nabi Adam membaca istighfar berikut setelah melanggar perintah Allah SWT.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Robbana dholamna anfusana, wa illam taghfir lana wa tarhamna, lanakuunanna minal khasirin

Artinya: "Wahai Pemelihara kami, sesungguhnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, sungguh kami termasuk golongan orang-orang yang rugi."

  • Doa sayyidul istighfar 

Sayyidul istighfar merupakan bacaan istighfar terbaik dan paling utama yang telah diajarkan Nabi SAW.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma anta Rabbi, La Ilaha illa anta, Khalaqtani wa ana abduka, wa ana ‘ala ahdika wa wa’dika, mas tatha’tu, audzu bika min syarri ma shana’tu, abu’u laka bi ni’matika wa abu’u laka bi dzanbi, faghfir li , fainnahu la yaghfirudz dzunuba illa anta,

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Pemeliharaku. Tiada sesembahan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Dan aku berada pada kesepakatan dan perjanjian dengan-Mu, semampuku. Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan yang aku perbuat. Aku bertaubat kepada-Mu dengan karunia-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu dengan dosaku. Maka, ampunilah aku karena tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali Engkau.” ***

Hukum Istighfar

Dalam mengucapkan istighfar terdapat beberapa hukum seperti wajib, sunnah,makruh, dan bahkan haram sesuai dengan ketentuan dalam syariat agama Islam. Dan berikut ini adalah hukum-hukum nya yang dikutip dari Umroh.com yaitu:
  1. Istighfar wajib itu diucapkan ketika seseorang menyadari bahwa dia telah melakukan perbuatan dosa. Tentunya saat mengucapkan Istighfar hendaknya tidak hanya sekedar mengucapkannya. Tetapi ia juga harus menghayati maknanya diikuti dengan komitmen untuk bertobat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama yang telah diperbuat.
  2. Istighfar sunnah diucapkan dengan alasan meneladani akhlak Rasulullah saw. “Rasul saja beristighfar minimal 70 kali sehari, di riwayat lain disebutkan 100 kali per hari. Padahal beliau maksum atau sudah dijamin Allah bersih dari dosa. Bagaimana kita yang setiap hari melakukan Dosa? Tentunya harus lebih banyak beristighfar,” ungkap Tholhah.
  3. Istighfar dalam islam juga bersifat makruh itu ketika di ucapkan tanpa ada sanad dan Rasulullah tidak menganjurkannya. Seperti beristighfar saat berjalan di belakang jenazah ketika mengantarkannya ke liang lahat. Justru yang dianjurkan adalah beristighfar bagi mayit ketika shalat jenazah dan setelah pemakamannya.
  4. Istighfar juga bisa menjadi haram jika dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana dalam QS At-Taubah ayat 113 yang melarang seorang mukmin beristighfar atau memohonkan ampunan untuk saudaranya yang musyrik, walaupun orang tersebut merupakan kerabat dekat.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَا كَا نَ لِلنَّبِيِّ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۤ اَنْ يَّسْتَغْفِرُوْا لِلْمُشْرِكِيْنَ وَ لَوْ كَا نُوْۤا اُولِيْ قُرْبٰى مِنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُمْ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ

maa kaana lin-nabiyyi wallaziina aamanuuu ay yastaghfiruu lil-musyrikiina walau kaanuuu ulii qurbaa mim ba'di maa tabayyana lahum annahum ash-haabul-jahiim
Artinya: "Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memohonkan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik sekalipun orang-orang itu kaum kerabat(nya) setelah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu penghuni Neraka Jahanam."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 113)

Keutamaan Istighfar

Dengan kita senantiasa membaca istighfar di dalamnya banyak sekali terdapat keutamaan-keutamaan. Dan berikut ini adalah keutamaan apabila seseorang senantiasa membaca Istighfar dalam kehidupannya yaitu: 

  • Di ampuni dosanya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ اَفِيْضُوْا مِنْ حَيْثُ اَفَا ضَ النَّا سُ وَا سْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

summa afiidhuu min haisu afaadhon-naasu wastaghfirulloh, innalloha ghofuurur rohiim

Artinya: "Kemudian bertolaklah kamu dari tempat orang banyak bertolak ('Arafah) dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 199)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَ مَنْ يَّعْمَلْ سُوْٓءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهٗ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

wa may ya'mal suuu`an au yazhlim nafsahuu summa yastaghfirillaaha yajidillaaha ghofuuror rohiimaa

Artinya: "Dan barang siapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 110)

  • Ditambah kekuatannya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْۤا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَا رًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ

wa yaa qoumistaghfiruu robbakum summa tuubuuu ilaihi yursilis-samaaa`a 'alaikum midroorow wa yazidkum quwwatan ilaa quwwatikum wa laa tatawallau mujrimiin

Artinya: "Dan (Hud berkata), Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa."
(QS. Hud 11: Ayat 52)

  • Akan mendapatkan kenikmatan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْۤا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَا عًا حَسَنًا اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّ يُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ ۗ وَاِ نْ تَوَلَّوْا فَاِ نِّيْۤ اَخَا فُ عَلَيْكُمْ عَذَا بَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ

wa anistaghfiruu robbakum summa tuubuuu ilaihi yumatti'kum mataa'an hasanan ilaaa ajalim musammawwa yu`ti kulla zii fadhling fadhlah, wa ing tawallau fa inniii akhoofu 'alaikum 'azaaba yauming kabiir

Artinya: "dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat)."
(QS. Hud 11: Ayat 3)

  • Terhindar dari hukum atau azab dari Allah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا كَا نَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَ نْتَ فِيْهِمْ ۗ وَمَا كَا نَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

wa maa kaanallohu liyu'azzibahum wa angta fiihim, wa maa kaanallohu mu'azzibahum wa hum yastaghfiruun

Artinya: "Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 33)

  • Agar mendapatkan rahmat dari Allah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَا لَ يٰقَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُوْنَ بِا لسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ ۚ لَوْلَا تَسْتَغْفِرُوْنَ اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

qoola yaa qoumi lima tasta'jiluuna bis-sayyi`ati qoblal-hasanah, lau laa tastaghfiruunalloha la'allakum tur-hamuun

Artinya: "Dia (Salih) berkata, Wahai kaumku! Mengapa kamu meminta disegerakan keburukan sebelum (kamu meminta) kebaikan? Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat?"
(QS. An-Naml 27: Ayat 46)

Kesimpulan

Nah itu tadi merupakan penjelasan mengenai pengertian, bacaan hukum dan keutamaannya. Yang jelas intinya kita sebagai umat Islam harus senantiasa beristighfar memohon ampun terhadap Allah karena tidak ada manusia tanpa kesalahan pasti pernah memiliki kesalahan. Maka dari itu seringlah kalian semua untuk beristighfar sehingga Allah dapat ampuni dosa-dosa mu.

Namun perlu kita tegaskan bahwa ketika membacakan istighfar itu harus kita resapi maknanya dan juga harus tulus dan ikhlas di dalam hati, bukan hanya sekedar mengucapkan dengan lisan dan jika hal tersebut dilakukan niscaya Allah akan senantiasa mengampunimu dan kamu terhindar dari dosa-dosa yang pernah kamu lakukan.